Senin, 15 Maret 2010

Riwayat Hidup saya

RIWAYAT HIDUP SAYA
HINGGA SAAT INI

Pendahuluan

1. Nama saya Dodo Agus Priyo Susilo, lahir tanggal 16 Juli 1971 di sebuah desa di Kecamatan Maospati, Magetan, Jawa Timur. Saya merupakan anak pertama dari tiga bersaudara yang semuanya laki-laki. Kedua orang tua saya merupakan Pegawai Negeri Sipil. Adik ada dua semuanya laki-laki, telah berkeluarga dan bekerja

2. Masa kecil, saya lalui dengan tinggal bersama kedua orang tua di rumah kakek-nenek dari ayah dan bermain-main di lingkungan alam desa. Oleh tetangga-tetangga nenek, saya sering dimanja karena menggemaskan. Saat itu Ibu sering menyiapkan sarapan bagi anak-anaknya dengan lauk favorit berupa sambal kacang tanah tanpa cabe. Kadang-kadang saya diajak ibu ke sekolah dasar tempatnya mengajar. Suatu saat ketika ibu mengajak saya naik sepeda kayuh tidak jauh dari rumah, kaki kiri saya masuk jeruji di ban belakang, hingga berdarah dan diobati di Puskesmas. Kemudian ketika umur telah memenuhi syarat saya mulai sekolah di TK yang ada di desa. Menjelang Sekolah Dasar orang tua sudah dapat memiliki rumah sendiri masih satu desa dengan rumah kakek.

Masa Sekolah

3. Saya memasuki Sekolah Dasar umur ke-7 tahun pada 1978 di SDN Sugihwaras II Maospati, Magetan. Saat itu saya sudah mulai dilatih untuk berani, taat dan mandiri oleh orang tua. Waktu kelas dua, ketika masuk jam 10 pagi, saya juga sudah harus dapat menjemput adik yang pulang sekolah dari TK yang letaknya di seberang jalan raya. Ketika itu ada teman sekelas yang juga menjemput adiknya, sehingga timbul keakraban saya dengan teman-teman. Oleh karena itu, apabila sore hari tiba kami dapat bermain bersama permainan khas desa. Saat itu di tetangga juga terdapat mushola yang tiap Magrib dan Isya saya suka sholat berjamaah. Di sekolah saya pernah mewakili lomba bidang studi IPS tingkat kecamatan ketika kelas 6, saya juga aktif ikut Pramuka, kegiatan penjelajahan merupakan yang saya sukai, pernah sekali berkemah Sabtu Minggu di lapangan kecamatan, yang cukup menyenangkan karena mampu mengisi kegiatan permainan hiburan bersama kelompok saat kegiatan api unggun. Di rumah, sebagai anak tertua saya juga sudah mulai membantu pekerjaan ibu dan bapak seperti beres-beres rumah dan lainnya. Ibu juga sering mengajarkan beberapa kata dalam Bahasa Inggris dan mendorong saya agar kelak menjadi dokter .

4. Lulus SD tahun 1984 saya mendaftar di SMP Negeri 1 Maospati, sekolah favorit dengan tes tertulis dan diterima masuk kelas di 1F. Di SMP inilah saya mulai mengenal olah raga bola basket dan senang bermain bersama teman-teman. Demikian pula pernah bertugas sebagai pengibar bendera saat upacara Hari Senin dan memeriahkan Hari Kartini berpakaian adat Jawa. Karena jarak sekolahnya cukup jauh dari rumah, saya bersama teman-teman sedesa naik sepeda kayuh ke sekolah. Di SMP saya juga ikut Pramuka, pernah berkemah selama seminggu di Madiun. Saya juga mulai mengenal ketrampilan elektronika di kelas 2 dan menyukainya. Pernah bilang ke paman ipar akan sekolah STM, namun dicegah dengan alasan pilihan jurusan kuliahnya tidak fleksibel. Saat Ebtanas nilai saya bagus sehingga dapat mendaftar ke sekolah favorit kabupaten yaitu SMA 1 Magetan tahun 1987. Keadaan tersebut cukup memacu semangat belajar kedua adik saya.

5. Di SMA saya mulai berlatih hidup mandiri dari orang tua dengan indekost pada orang lain hidup terpisah dari orang tua karena jarak sekolah dari rumah yang cukup jauh, namun akhirnya tidak betah dan dilaju naik bus umum bersama teman sedesa saat kelas 1 dan 2. Waktu di kelas 1 saya mendapatkan pengalaman berharga yaitu menerima pelajaran sejarah dari guru bidang studi yang sangat menyenangkan karena dapat mengajar dengan istimewa, baik dan lengkap, sehingga nilai ujian saya selalu bagus. Hal ini di kemudian hari mendorong saya memilih jurusan ilmu sejarah di perguruan tinggi saat UMPTN setelah lulus SMA. Di SMA pula saya aktif di Palang Merah Remaja (PMR), dengan harapan agar mengenal dunia kesehatan. Namun dalam pelajaran IPA saya merasa pas-pasan sehingga mengambil jurusan IPS. Sejak itu saya berfikir keinginan orang tua untuk menjadi dokter tidak dapat saya wujudkan. Pada waktu kelas 3 saya dipilih sebagai ketua kelas dan merupakan kelas IPS terbaik dari 3 kelas, yang pada akhir ujian semuannya lulus. Sebelum UMPTN saya mendaftar ke STAN bersama empat teman kelas di Malang, yang ujiannya di Jakarta namun saya tidak diterima. Kemudian saat UMPTN saya mendaftar di Malang mengambil dua pilihan pertama jurusan psikologi Unair dan kedua sejarah ilmu sejarah Univerditas Jember. Saat itu pertimbangan saya apabila jurusan psikologi yang saingannya tinggi tidak diterima, yang penting saya kuliah di perguruan tinggi negeri agar biayanya tidak memberatkan orang tua. Awalnya orang tua cukup kecewa karena pilihan jurusan saya Ilmu Sejarah dipandang tidak jelas kerjanya setelah lulus kelak, namun saya yakinkan bahwa saya ingin menjadi sejarawan ABRI seperti Pak Nugroho Notosusanto. Akhirnya kuliah saya dapat lulus tahun 1997 dengan cukup tertatih-tatih terhambat di tugas skripsi selama dua tahun. Saat wisuda kedua orang tua dan rombongannya datang ke Jember.

6. Setelah lulus Sarjana saya harus melalui beberapa pekerjaan selama dua tahun sebelum masuk dan diterima dalam SEPA TNI tahun 1999. Awalnya saya mengisi waktu dengan berlangganan koran untuk mengetahui berbagai informasi kerja kemudian mengirimkan lamaran kerja ke berbagai instansi yang sesuai juga ikut kursus Bahasa Inggris. Pada akhir tahun 1997 ada pengumuman penerimaan perwira TNI, saya mulai melengkapi persyaratan dan mendaftar di Madiun, tesnya sistem gugur di Malang. Tes awal administrasi lolos, namun gugur di samapta. Setelah tidak diterima di PAPK saya tidak pesimis dan ingin mengulang di tahun depan. Kemudian ada tawaran kerja dari kakak ipar ikut program Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur bagi lulusan D3 dan S1 dalam Program Penanggulangan Pekerja Terdidik (P3T) di Surabaya selama 10 bulan. Setelah pelatihan saya bersama kakak ipar dan rekan-rekan lainnya dari Madiun di tempatkan di perusahaan asuransi di Madiun, saat itu kita dimagangkan dengan harapan dapat direkrut sebagai karyawan setelah masa magang usai. Gaji tiap bulan yang membayar Departemen Tenaga Kerja yang harus diambil ke Surabaya. Di sela-sela magang tersebut saya juga mendaftar lagi PAPK TNI di tahun 1998, namun gugur lagi di tahap kesehatan. Usai P3T saya keluar dari perusahaan asuransi karena ditarik teman kuliah, untuk kerja di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang pembiayaan pertanian dan pengusaha kecil di Madiun. Pada masa itu ayah saya mengalami sakit keras yang perlu perawatan, namun akhirnya sembuh. Di sela-sela kerja LSM tersebut kembali saya mempersiapkan diri mendaftar kembali PA PK TNI yang ketiga kalinya tahun 1999, dimana syaratnya maksimal berumur 30 tahun dan memerlukan lulusan S1 jurusan sejarah untuk TNI AU. Alhamdullilah akhirnya saya lolos tes di daerah dan dikirim ke Magelang tes tingkat pusat dan lulus serta mampu melalui pendidikan basis dan golongan perwira. Waktu program kunjungan keluarga dari lembaga pendidikan setelah pelantikan menjadi sersan siswa, keluarga datang ke Magelang dan kedua orang tua menyatakan rasa senangnya karena saya dapat menjadi calon TNI. Untuk itu, wujud rasa syukurnya di tahun depan kedua orang tua ingin melaksanakan ibadah haji. Pendidikan PA PK TNI selama 7 bulan akhirnya selesai, saya lulus 24 Juni 2000 pangkat Letnan Dua.

Penugasan

7. Setelah pelantikan sebagai Perwira TNI AU saya menjalani pendidikan lanjutan Kursus Dasar Manajemen (Sussarjemen) TNI AU di Skadik 501 Wing Pendidikan Umum, Bogor selama tiga bulan. Sebelum kursus usai saya mendapat surat keputusan penempatan di Markas Komando Korps Pasukan Khas TNI AU (Mako Korpaskhasau) sebagai Pejabat Sementara Kepala Seksi Dokumentasi Media Massa di Dinas Penerangan (Dispen). Bidang penerangan atau informasi dari masa kuliah merupakan bidang yang saya gemari dengan ketekunan membuat kliping artikel, mengikuti berita terkini dan juga belajar menulis agar dapat dimuat di media cetak. Di Dispen Korpaskhas awalnya hanya ada dua perwira, tugasnya antara lain mempersiapkan sambutan Dankorpaskhas dalam berbagai event, dokumentasi kegiatan satuan-satuan Paskhas di Bandung, pelayanan buku perpustakaan, sebagai mediator kalangan media dengan satuan dan lain-lainnya. Di tengah tugas tersebut TNI AU mengadakan validasi organisasi akhirnya jabatan saya disesuikan menjadi Kepala Urusan Perpustakaan Dispen Korpaskhas. Di Mako Korpaskhas saya sempat mengikuti beberapa sekolah TNI seperti KIBI di Lanud Husein Sastranegara, Sekolah Para TNI AU angkatan 141 tahun 2002, Sarcab Administrasi tahun 2002 di Wingdikum, Jakarta. Bidang tugas yang cukup baru antara lain membantu membuat desain kalender satuan untuk anggota dan jajaran setiap tahunnya di sebuah percetakan. Pada Oktober 2002, pangkat saya Alhamdullillah naik setingkat menjadi Letnan Satu.

8. Di tahun 2003 dengan komandan baru, tugas-tugas cukup beragam. Di antaranya pernah sebagai Sekretaris 2 Pokja pembuatan Perangkat Lunak Korpaskhas dan tugas rutin lainnya. Namun demikian tiap Sabtu Minggu apabila tidak kena jadwal piket satuan saya sering IB ke Jakarta di rumah Kakak Ipar dari Istri Adik Ayah. Waktu IB itu saya di Jakarta senang mengikuti kegiatan pengajian dan melakukan pendekatan dengan gadis dari Ciputat yang bekerja di bank swasta nasional. Di Madiun saat IB ke orang tua saya, juga mempunyai rekan wanita bekerja sebagai guru honorer SMP yang dikenalkan rekan kerja LSM. Seiring waktu akhirnya saya mengajukan dua calon istri tersebut kepada kedua orang tua secara terpisah dan yang disetujui calon dari Ciputat selanjutnya akhir September 2003 menikah di Jakarta.

9. Setelah menikah istri ikut ke Bandung dan bekerja di kantor Bank cabang Bandung. Awalnya kita tinggal di mess kemudian setelah ada kompleks kosong pindah ke kompleks di Lanud Sulaiman. Tidak berapa lama kemudian tepatnya di Bulan Desember 2003 saya mendapat perintah Dispen TNI AU persiapan tugas ke Aceh dalam Satuan Tugas Informasi TNI. Januari pratugas di Puspen TNI kemudian berangkat ke Aceh, seminggu kemudian. Di Aceh, Satgasinfo TNI di tempatkan di Media Center TNI Lhokseumawe yang bertugas selama 10 bulan. Di Media Center tugas saya mengolah berita untuk kalangan media massa, mengkonsep amanat Pangkoops TNI, melayani kalangan media massa, monitor berita Koops TNI dan juga pembuatan kliping berita.

10. Usai dari Aceh saya mutasi ke Perpustakaan Mabes TNI Jakarta menjabat Perwira Urusan Sirkulasi dan Hubungan Luar, awalnya berkantor di Perpustakaan TNI Jl. Gatot Subroto, kemudian saya dipindahkan ke Cilangkap. Beberapa tugas yang pernah saya lakukan antara lain tergabung dalam Pokja penyusunan buku Tsunami dan Bakti TNI di Pusjarah TNI, Pengumpul data sejarah ke Aceh pada April 2006 juga melaksanakan perpustakaan keliling di lingkungan kantor instansi sipil di sekitar Cilangkap. Selama dinas di Perpustakaan saya menjalani beberapa pendidikan di sekolah/kursus dalam lingkungan TNI seperti Kursus Perwira Sejarah TNI oleh Pusat Sejarah TNI di Skadik 502 Wingdikum tahun 2005, Kursus Perwira Hubungan Masyarakat Dispen TNI AU kerjasama dengan Studio 3 tahun 2006, Kursus Fungsional Pengelolaan Perpustakaan Dephan kerjasama dengan Perpustakaan Nasional tahun 2006, Kursus Perwira Informasi Puspen TNI tahun 2007 kerjasama dengan Bagian Pendidikan LKBN Antara.

11. Menjelang akhir tahun 2007 ada tawaran pindah tugas, saya mengajukan diri untuk kembali ke TNI AU. Akhirnya Skep Panglima TNI turun, menjabat Kaur Pustak Lanud Iswahyudi, namun tidak terwujud akhirnya saya menunggu Skep Kasau yang akan datang dan sambil menunggu saya menjabat Pama Denma Mabesau. Pada Agustus 2007 Skep Kasau turun menjabat sebagai Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Suryadarma, Kalijati. hingga kini. Pada awal tugas, kegiatan pemberitaan lewat internet mulai saya jalankan dengan rutin, sehingga Lanud Suryadarma mulai muncul beritanya setiap saat di berbagai media dan internet. Pada awal 2009 Komandan baru Lanud Suryadarma berharap pemberitaan terus dijalankan bahkan ditambah porsi kerja Kapentak dalam hal pembuatan film tentang sekilas Lanud Suryadarma, pengisian konten untuk pembuatan website Lanud Suryadarma, pengelolaan perpustakaan yang terdapat internetnya, kerjasama dengan perpustakaan daerah dan lain-lain dapat saya laksanakan, kerjasama dengan pihak lain.

Kegemaran/Hobi

12. Kegemaran saya adalah membaca buku/majalah/surat kabar, juga monitor berita dii media elektronik, menulis, kliping berbagai artikel/berita/feature. Bagi saya manfaat melakukan aktifitas tersebut selain menambah ilmu, mengamalkan ilmu juga dapat memperoleh honor apabila tulisan yang saya kirim ke media dimuat. Selain itu bersama keluarga suka menonton televisi yang kadang-kadang diselingi pula dengan berdiskusi.

Minggu, 17 Januari 2010

Asssalamualaikum.

Salam kenal dari dodo